Bisa Sebabkan Cuaca Ekstrem, Apa Perbedaan Fenomena El Nino dan La Nina?

By Fransiska Viola Gina, Sabtu, 22 April 2023 | 10:30 WIB
Perbedaan El Nino dan La Nina. (freepik/starline)

Bobo.id - Kondisi cuaca di berbagai wilayah umumnya berbeda. Bagaimana kondisi cuaca di daerah sekitarmu?

Ada yang wilayahnya merasakan panas sangat terik di siang hari dan hujan lebat disertai angin pada sore dan malam hari.

Itulah yang dinamakan cuaca ekstrem. Kondisi cuaca yang tidak biasanya terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Apalagi, biasanya bulan April akhir seperti sekarang ini sudah saatnya musim kemarau. Lalu, kenapa masih terus-terusan hujan?

Ternyata, kondisi cuaca yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh fenomena bernama El Nino dan La Nina, teman-teman. 

Apa Itu El Nino dan La Nina?

Kalau dilihat dari namanya yang mirip, El Nino dan La Nina seperti dua peristiwa yang kembar dan saling berhubungan.

Yap, El Nino dan La Nina adalah fenomena cuaca yakni perubahan suhu permukaan air laut. Namun, keduanya tetap berbeda.

El Nino adalah fenomena meningkatnya suhu Samudra Pasifik bagian timur. Sementara La Nina, menurunnya suhu.

Pada saat terjadinya El Nino, air permukaan laut yang lebih hangat bergeser dari bagian barat Samudra Pasifik ke arah timur.

Sedangkan pada saat La Nina, air yang suhunya panas adalah Samudra Pasifik bagian barat. Sehingga ia bergeser dari bagian timur ke arah barat.

Sederhananya, El Nino bergerak dari barat ke timur (Papua ke Peru). La Nina bergeser dari timur ke barat (Peru ke Papua). 

Baca Juga: Cuaca Sangat Panas Belakangan Ini, Apakah Sudah Memasuki Musim Kemarau?

Proses Terjadinya El Nino dan La Nina

Setelah mencari tahu pengertian dari El Nino dan La Nina, maka kita perlu mengetahui proses terjadinya. 

El Nino terjadi ketika kolam panas di bagian tengah-barat (dekat Papua) bergerser ke bagian timur (dekat Peru).

Fenomena ini bikin suhu udara di bagian barat (Papua) menjadi rendah dan tekanan udaranya tinggi. 

Sebaliknya, wilayah di bagian timur (dekat Peru), suhunya menjadi meningkat dan tekanan udaranya menjadi rendah. 

Saat El Nino, angin bergerak dari Papua yang bertekanan udara tinggi menuju Peru yang tekanan udaranya rendah. 

Angin itu membawa uap air yang nantinya berkumpul jadi awan di atas kolam panas Peru. Terjadilah musim penghujan.

Nah, pada La Nina, kolam panas bagian tengah-barat bergeser ke barat. Jadi, kolam panas berkumpul di dekat Papua.

Suhu udara menjadi tinggi dan tekanan udara rendah. Nah, di bagian timur, suhu udaranya rendah dan tekanan udara tinggi.

Angin kemudian bergerak dari dekat Peru menuju dekat Papua. Uap air yang dibawa membentuk awan dan menghasilkan hujan.

Melalui penjelasan, kita jadi tahu kalau El Nino dan La Nina sama-sama memengaruhi perubahan cuaca dan pola hujan.

Bedanya hanya pada El Nino menyebabkan musim hujan di timur, sementara La Nina menyebabkan musim hujan di barat.

Baca Juga: Dampak yang Terjadi Akibat Fenomena El Nino bagi Kehidupan Manusia

Dampak Terjadinya El Nino dan La Nina

Saat El Nino terjadi, curah hujan di Indonesia menjadi rendah. Hal ini membuat musim kemarau jadi lebih lama.

Daerah yang terdampak antara lain Sumatra bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Hal ini karena wilayah-wilayah yang Bobo sebutkan di atas berada di garis khatulistiwa, yang merupakan jalur angin pasat.

Berkebalikan dengan El Nino, La Nina membuat curah hujan di Indonesia meningkat sehingga terjadi musim hujan lebih lama. 

Ketersediaan air pun meningkat dan menyebkan banjir di beberapa wilayah yang sudah Bobo sebutkan di atas. 

Nah, kekeringan akibat El Nino maupun banjir akibat La Nina bisa bikin merebaknya berbagai penyakit.

Curah hujan yang tinggi karena La Nina juga bikin udara lebih lembap dan dingin. Ini berpotensi terkena flu, DBD, hingga ISPA.

Selain itu, El Nino dan La Nina juga bisa bikin produksi pertanian menjadi rugi karena adanya gagal panen, teman-teman.

Misalnya, tanaman pertanian jadi rusak karena kekuarangan air yang terjadi saat El Nino. Ini berakibat pada gagal panen. 

Sebaliknya, La Nina bikin Indonesia kelebihan air. Nah, curah hujan tinggi ini memicu peningkatan hama dan banjir.

Sederhananya, El Nino itu identik dengan cuaca kering dan La Nina identik dengan cuaca basah yang terjadi di Indonesia.

Baca Juga: El Nino Masih Terjadi di Awal Tahun 2019, Apa Itu Peristiwa El Nino? #AkuBacaAkuTahu

----

Kuis!

Apa persamaan dari El Nino dan La Nina?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023