"Tapi tenang saja, dengan ramuanku, kulitku akan halus kembali," ujarnya ceria.
Pipiyot terus berjalan menyusuri hutan sambil bergumam sendirian, tidak ada seorang pun yang ia ajak bicara.
"Di mana daun Centella asiatica itu? Aku harus mendapatkannya!" gumam Pipiyot.
Setelah lama berjalan dan mencari, akhirnya Pipiyot berhenti di suatu tempat.
"Aha! Itu dia tanaman itu!" Pipiyot senang bukan kepalang menemukan daun untuk ramuannya.
Namun, ketika ia sedang memetik daun-daun yang dicarinya, Pipiyot tertegun ke satu arah.
"Wah, ada seekor anak singa? Anak singa ini sangat menggemaskan! Hmm, pastinya akan menarik bila aku pelihara di rumah," kata Pipiyot sambil mendekati seekor anak singa itu.
Tak lama setelah mendekat, ada suara Oki datang dari arah belakang tubuh Pipiyot.
"Pipiyot, apakah itu anak singa?" kata Oki.
"Hei kurcaci cendol! Kau mengagetkanku saja," ujar Pipiyot terkejut, namun tak lama kembali menjawab pertanyaan Oki.
"Iya, menggemaskan, bukan? Anak singa ini akan aku pelihara di rumah," ucap Pipiyot pamer.