Suatu hari, hutan kurcaci kebakaran, sehingga semua kurcaci kesulitan. Kurcaci Emi juga harus membangun rumah pohon baru.
Namun, untuk dapat melakukan hal itu, ia harus menunggu semua api di hutan padam terlebih dahulu.
Pila yang mengetahui peristiwa tersebut, segera mengajak Emi tinggal di rumahnya dahulu.
Pila bekerja sebagai pelayan di toko roti di desa itu. Setiap hari ia pergi berangkat bekerja. Kurcaci Emi ingin tahu juga bagaimana rasanya bekerja.
Untungnya, toko roti tempat Pila bekerja sedang mencari pelayan baru.
Maka, kurcaci Emi pun melamar pekerjaan di toko tersebut, dan diterima.
Kini, setiap pagi, ia berangkat kerja bersama Pila. Ia belajar membuat roti tanpa menyihir.
Hari pertama rasanya menyenangkan bagi Emi. Namun, setelah satu bulan berlalu, kurcaci Emi mulai merasa lelah.
"Hmm, aku lebih suka pakai sihir. Membuat semua makanan dengan tangan sendiri sangat melelahkan!" keluh Emi.
Pila menghibur kawannya yang sedang merasa lelah tersebut.
"Hei, percayalah! Kalau kau bisa melakukan pekerjaan sendiri, pasti lebih menyenangkan," kata Pila.
Baca Juga: Dongeng Anak: Bunga Lonceng dan Pangeran Genta #MendongenguntukCerdas