Sama-Sama Bentuk Kerja Paksa, Apa Perbedaan Kerja Rodi dan Romusha?

By Grace Eirin, Rabu, 3 Mei 2023 | 20:00 WIB
Penjajahan di Indonesia memicu diberlakukannya kerja paksa. (freepik)

Pada tahun 1808, Daendels dikirim ke Indonesia oleh Raja Belanda Louis Napoleon, untuk mempertahankan Pulau Jawa dari ancaman Inggris. 

Dengan berpedoman pada perintah tersebut, Daendels mulai membangun pabrik senjata dan jalan raya dari Anyer hingga Panarukan. 

Dalam prosesnya, rakyat yang seharusnya mendapatkan gaji menjadi tidak diupah karena upahnya diambil dan dikorupsi oleh penguasa lokal. 

Atas dasar pekerjaan yang tidak manusiawi itulah, banyak korban jiwa yang meninggal dalam proses kerja rodi

Jalan raya Anyer-Panarukan merupakan jalur yang menghubungkan ujung barat dan timur Pulau Jawa.

Dibangunnya jalur ini untuk memenuhi kepentingan militer dan ekonomi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. 

2. Romusha

Kerja Romusha merupakan kerja paksa yang dibuat oleh pemerintahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942-1945. 

Sistem kerja paksa Romusha dibuat Jepang untuk memajukan perekonomian mereka di saat Perang Asia Timur Raya. 

Romusha dilakukan dengan cara mengirim rakyat Indonesia ke berbagai negara di Asia Tenggara untuk bekerja dengan Jepang. 

Pada waktu Perang Asia Timur Raya, Jepang membutuhkan pembangunan sarana prasarana, seperti kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan bandar udara. 

Baca Juga: Bentuk Perjuangan oleh Kaum Pergerakan pada Masa Penjajahan Jepang, Materi IPS