Ketika kita menghadapi situasi yang menegangkan dan mengancam, maka sistem saraf simpatis ini akan diaktifkan.
Sedangkan sistem saraf otonom adalah sistem saraf yang mengatur fungsi-fungsi tubuh yang tidak dikendalikan secara sadar.
Nah, pada saat gugup, sistem saraf simpatis akan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) di dalam darah, yang dapat meningkatkan denyut jantung dan memperlebar pembuluh darah.
Ketika hal ini terjadi, maka aluran darah ke otot-otot semakin meningkat, untuk meningkatkan kesiapan fisik.
Bersamaan dengan itu, hormon epinefrin juga dapat menyebabkan kelenjar keringat lebih aktif untuk memproduksi banyak keringat.
Terjadinya peristiwa di atas merupaka mekanisme alami tubuh untuk mengatur suhu tubuh selama situasi stres.
Biasanya, kelenjar keringat yang aktif saat merasa gugup yaitu berada di ketiak, telapak tangan, dan telapak kaki.
Kenapa Saraf Bisa Berhubungan dengan Emosi?
Setelah memahami bagaimana perasaan gugup dapat meningkatkan produksi keringat, muncul pertanyaan lanjutan.
Kira-kira kenapa perasaan dan emosi kita bisa memengaruhi sistem saraf, ya?
Faktanya, sistem saraf berfungsi dalam penerimaan dan respons dari stimulan, reaksi terhadap stimulan, dan membantu proses koordinasi tubuh.
Baca Juga: Hewan Memang Bisa Berpikir, Tapi Bisakah Mereka Merasakan Emosi?