Perbedaannya hanya pakaian yang dikenakan. Jika Pipiyot lebih suka memakai pakaian hitam, Rapipi suka pakaian berwarna-warni.
Rapipi juga suka memakai mantel berwarna cerah. Ia bahkan tidak ragu untuk memamerkannya kepada Pipiyot.
Rapipi suka tersenyum, tertawa, berbicara dengan nada yang lembut dan menyenangkan, dan pembawaannya lebih ramah.
Awalnya, cermin itu adalah cermin biasa dan tua. Namun karena disihir oleh Rapipi, maka cermin ajaib itu menjadi punya kemampuan ajaib.
Setelah selesai menyihir cermin itu, Rapipi pun bertanya pada cermin ajaib, apakah Rapipi sudah berpenampilan cantik atau belum.
Cermin ajaib pun berbicara kalau Rapipi sangat cantik, sayangnya Rapipi punya pikiran yang dirasa cermin ajaib tidak baik.
Apa itu? Yap, Rapipi selalu ingin memamerkan kecantikannya itu di depan orang lain, termasuk kepada Pipiyot, teman-teman.
Mendengar apa yang dikatakan cermin ajaib, Rapipi pun marah dan menyangkal apa yang dikatakan oleh cermin ajaib.
Rapipi merasa sia-sia sudah mengubah cermin itu menjadi cermin ajaib. Rapipi lalu menyihirnya lagi dan membuangnya.
Setelah disihir oleh Rapipi, cermin ajaib itu menjadi terlempar sangat jauh ke tengah hutan dan kacanya menjadi retak.
Tapi beruntungnya cermin ajaib, sebab tak lama setelah terlempar, cermin ajaib ditemukan oleh Oki dan Nirmala di hutan.
Baca Juga: Jadi Alat Transportasi di Dongeng Oki dan Nirmala, Bagaimana Asal-usul Permadani Terbang?