Soekarno dan Mohammad Hatta merasa perlu berunding dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Penolakan itu membuat para golongan muda kembali mengadakan rapat, hingga mendapat sebuah keputusan untuk menculik Soekarno dan Mohammad Hatta ke Rengasdengklok.
Penculikan itu dilakukan pada pada 16 Agustus 1945 pukul 03.00 WIB, agar kedua tokoh penting itu bisa berunding dengan golongan muda tanpa adanya pengaruh dari Jepang.
Para tokoh pemuda yang melakukan penculikan itu merupakan anggota perkumpulan Menteng 31, yaitu Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh.
Penculikan yang dilakukan pun berhasil membuat Soekarno dan Mohammad Hatta melakukan proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Untuk bisa melakukan proklamasi semua persiapan dilakukan dengan cepat melalui kerja sama golongan muda dan tua.
Bahkan golongan muda dengan cepat menyampaikan kabar akan adanya proklamasi ke seluruh masyarakat.
Hal itu tentu membuat semuan masyarakat yang sudah lelah dijajah menjadi senang.
Setelah semua perbedaan pendapat yang terjadi antara golongan muda dan tua, kerja sama pun bisa terjalin.
Itu latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok yang membuat Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
(Foto: Wikimedia Commons/Frans Mendur)
Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia, Ini Makna Peristiwa Rengasdengklok bagi Proklamasi