Dengan menganalisis kumpulan gambar berurutan, ilmuwan mengidentifikasi 62 bulan baru di Saturnus.
Mengapa bulan itu baru terdeteksi, Bo?
Hal ini karena objek ruang angkasa yang menjadi satelit alami Saturnus itu terlalu kecil dan terlalu redup untuk dideteksi.
Beberapa bulan yang lebih kecil hanya berukuran lebar 2,5 kilometer, lo. Untuk benda ruang angkasa, itu sangat kecil.
Jarak itu bahkan lebih kecil dari panjang National Mall di Washington DC. Hal ini membuat bulan itu sulit terdeteksi.
Bulan Tidak Beraturan
Dilansir dari Live Science, semua dari 62 bulan yang baru terdeteksi itu adalah bulan tidak beraturan. Apa maksudnya, Bo?
Ini artinya, mereka mengkuti orbit elips yang jauh di sekitar planet induknya dan sering bergerak mundur atau berlawanan arah.
Menariknya, banyak dari bulan-bulan kecil ini mengumpul dalam orbit retrogade yang serupa, teman-teman.
Menurut para peneliti, ini menunjukkan bahwa mereka mungkin saja berasal dari bulan induk yang lebih besar.
Nah, bulan induk yang ukurannya lebih besar itu telah pecah jutaan tahun lalu hingga menghasilkan bulan-bulan kecil.
Hal serupa ini ternyata juga dikatakan oleh Brett Gladman, seorang profesor astronomi dan astrofisika di UBC.
Baca Juga: Saturnus Berada di Dekat Bulan Disebut Fenomena Okultasi, Apa Itu?