Baca Juga: Kenapa Induk Kucing Suka Memberikan Hasil Buruan pada Anak-Anaknya?
Kurangnya penguapan dapat mengakibatkan udara tidak mengandung uap air, sehingga suhu bisa turun lebih cepat.
Di Indonesia, musim kemarau dibawa oleh angin muson timur karena tekanan udara di Australia lebih tinggi.
Angin muson timur terbentuk karena perbedaan tekanan atmosfer antara daratan yang terpemanasan lebih cepat daripada lautan.
Juga Terjadi di Gurun
Fenomena mendinginnya suhu udara di malam hari saat cuaca kering dan panas juga terjadi di gurun.
Menurut data pemantauan NASA, suhu lingkungan di Gurun Sahara ketika siang hari bisa mencapai 100 derajat Fahrenheit, namun turun menjadi 25 derajat Fahrenheit ketika malam.
Dilansir dari Livescience, ternyata ada dua faktor yang memengaruhi perubahan suhu drastis pada gurun pasir, yaitu pasir dan kelembapan.
Faktanya, pasir tidak bisa menahan panas dengan baik. Jadi, ketika siang hari sinar matahari menghangatkan permukaan gurun, maka akan diserap dan langsung dilepaskan ke udara.
Pada siang hari, radiasi pasir akibat energi matahari dapat menyebabkan suhu udara naik. Namun, pada malam hari, radiasi tersebut akan dilepaskan ke udara.
Saat malam hari, tidak ada sinar matahari dan energi panas yang disalurkan ke pasir, sehingga suhu pasir semakin dingin.
Selain itu, suhu di gurun adalah kering atau kelembapannya sangat rendah. Padahal air bisa menyimpan suhu panas.