Fenomena Alam Bulan Purnama Bisa Hasilkan Warna Berbeda, Ini Alasannya

By Grace Eirin, Senin, 5 Juni 2023 | 15:00 WIB
Bulan purnama bisa memantulkan cahaya dengan warna yang berbeda-beda. (Alex Fu/pexels)

Cahaya bulan saat melintasi atmosfer Bumi dapat disebarkan oleh partikel-partikel kecil di udara, seperti debu, polusi, dan kelembaban.

Partikel-partikel ini dapat menyebabkan cahaya terpencar dan membuat bulan tampak berwarna kemerahan atau kekuningan.

Bulan purnama yang tampak berwarna merah atau kuning biasanya menunjukkan posisi bulan di dekat cakrawala. 

Di sana, sebagian cahaya biru telah dihamburkan melalui atmosfer, sehingga muncullah warna tersebut. 

Ketika bulan berada dekat dengan cakrawala, terutama ketika terbit atau terbenam, cahaya bulan harus melewati lebih banyak lapisan atmosfer daripada ketika bulan berada di atas kepala kita.

Pada saat itu, cahaya bulan melewati lebih banyak udara yang mampu menyebabkan pemencaran dan penyerapan.

Akibatnya, bulan bisa tampak lebih kekuningan, kemerahan, atau oranye.

Ada Bulan Purnama Merah

Selain kekuningan atau oranye, ada juga bulan purnama yang menampakkan warna merah. Apa penyebabnya? 

Ketika bulan berada rendah di langit, cahaya bulan harus melewati lebih banyak lapisan atmosfer Bumi sebelum mencapai pengamat.

Partikel-partikel kecil di atmosfer, seperti debu, polusi, dan molekul gas, cenderung menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek lebih banyak daripada panjang gelombang yang lebih panjang.

Baca Juga: Kenapa Fenomena Alam Banjir Rob Bisa Muncul saat Bulan Purnama?