Efek optik ini terkait dengan sudut pandang pengamat terhadap cahaya yang dipantulkan oleh tetesan air.
Ketika kita berpindah posisi, sudut pandang kita terhadap tetesan air juga berubah, menghasilkan variasi warna yang memukau.
Bisakah Terjadi di Indonesia?
Awan pelangi bukan fenomena langka. Meskipun tidak selalu terlihat setiap hari, awan pelangi sering terjadi di berbagai belahan dunia.
Namun dilansir dari Kompas.com, fenomena awan pelangi ini sangat jarang terlihat di langit Indonesia, teman-teman.
Meski begitu, bukan berarti fenomena awan pelangi tidak bisa terjadi di langit Indonesia sama sekali, ya.
Sebab, Indonesia memiliki beragam jenis iklim dan topografi yang memungkinkan terciptanya awan pelangi.
Selain itu, di Indonesia juga terdapat berbagai jenis awan yang dapat menyebabkan terbentuknya awan pelangi.
Misalnya, awan cirrus. Ia mengandung tetesan air yang sangat kecil dan bisa menyebabkan pembentukan awan pelangi.
Selain itu, awan altokumulus dan stratokumulus juga dapat menjadi penyebab terbentuknya awan pelangi di Indonesia.
O iya, terciptanya awan pelangi ini bergantung pada kelembapan udara, kepadatan awan, dan sudut pandang pengamat.
Kalau pelangi, kita akan melihat cahayanya yang terang dan warni-warni hanya setelah hujan dan langit cerah.
Nah, kalau awan pelangi ini, kita bisa melihatnya kapan pun. Awan pelangi bisa terjadi tanpa hujan sebelumnya.