Ketika bertumbukan, mereka bisa memicu reaksi elektrostatis yang menyebabkan muatan listrik terpisah.
Kondisi seperti inilah yang bisa menciptakan pemandangan yang mirip dengan pembentukan petir di awan badai.
Badai petir dengan intensitas tinggi di gunung api bisa terjadi selama letusan gunung berapi skalanya juga cukup besar.
Tahap Produksi Petir Vulkanik
Para ilmuwan telah melakukan identifikasi adanya dua fase produksi petir selama letusan hebat gunung berapi.
Tahap pertama disebut fase erupsi, terjadi setelah kawah meletus. Fase letusan petir disebabkan oleh lontaran partikel bermuatan positif.
Tahap kedua bernama fase bulu-bulu abu yang memecah dan menabrak partikel abu vulkanik yang menghasilkan listrik statis.
Partikel abu biasanya diisi dan bertabrakan memisahkan muatan. Berbagai proses bisa memisahkan muatan positif dan negatif.
Setelah pemisahan muatan terlalu kuat, maka listrik bisa mengalir menghasilkan petir untuk memisahkan kedua muatan.
Petir vulkanik dapat terjadi dalam dua bentuk utama. Pertama ada petir petir intra-awan dan petir ekstra-awan.
Petir intra-awan terjadi dalam kolom abu vulkanik. Petir ekstra-awan terjadi ketika muatan listrik mencapai lapisan atmosfer lebih tinggi.
Baca Juga: Jadi Fenomena Alam yang Menarik, Kenapa Gurun Pasir Bisa Bersuara?