Ketika sampai di dasar laut, kita seperti memejamkan mata. Tidak ada yang tahu pasti itu di mana, hanya meraba-raba.
Oleh karena itu, dibutuhkan alat sonar yang digunakan untuk mengukur kedalaman laut dan menggambar peta topografi dasar laut.
Pilot kapal juga harus menggunakan teknik navigasi inersia untuk melacak posisi dan orientasi kapal berdasarkan titik awal dan kecepatan gerak.
Dilansir dari BBC News, penumpang yang pernah ke sana menyebut betapa sulitnya kapal selam untuk bisa bergerak di atas laut.
Tekanan yang Sangat Besar
Tahukah teman-teman? Semakin dalam sebuah benda menyelam ke bawah laut, semakin besar pula tekanan air di sekitarnya.
Ada tekanan yang sangat besar di sana. Tekanannya mencapai 6.000 PSI atau 400 kali lebih tinggi dari tekanan di permukaan.
Sebagai gambaran, tekanan di dalam sana sekitar 200 kali lebih besar dibandingkan udara yang ada di ban mobil, lo.
Oleh karena itu, untuk menuju ke sana dibutuhkan kapal selam dengan dinding-dinding yang sangat tebal, teman-teman.
Dinding kapal selam terbuat dari serat karbon dan titanium yang dirancang agar bisa beroperasi pada kedalaman maksimum 4.000 meter.
Jika sebuah kapal selam meledak, maka kapal selam itu akan hancur dengan sendirinya karena tekanan air yang sangat tinggi.
Baca Juga: Misteri Tenggelamnya Kapal Titanic, Benarkah Karena Menabrak Gunung Es?