Bobo.id - Dalam memanfaatkan sumber daya alam, manusia juga menghasilkan limbah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakaian.
Limbah juga bisa disebut sampah. Faktanya, ada beberapa jenis limbah di sekitar manusia, yakni limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah organik yaitu sampah atau bahan sisa organisme hidup, misalnya sisa sayuran atau buah-buahan busuk.
Sedangkan limbah anorganik adalah sampah atau bahan sisa yang bukan berasal dari organisme hidup.
Contoh limbah anorganik yakni plastik, kertas, kardus, kaleng, besi berkarat, dan sebagainya.
Pada pelajaran IPA untuk SMA, kita akan belajar menyebutkan cara yang bisa digunakan untuk mengelola limbah anorganik.
Yuk, temukan kunci jawaban pertanyaan tersebut dari penjelasan berikut ini!
Cara Pengelolaan Limbah Anorganik
1. Reduce
Langkah pertama dan utama yang harus dilakukan untuk mengelola limbah anorganik yaitu dengan upaya reduce.
Dalam bahasa Indonesia, reduce berarti 'mengurangi'.
Reduce dilakukan dengan mengurangi penggunaan produk penghasil sampah, seperti produk dengan kemasan plastik atau kertas.
Baca Juga: Fenomena Alam Menarik, Kenapa Air Laut Bisa Mengeluarkan Busa?