Selain itu, ada zat histamin yang dilepaskan ketika kulit kita digigit oleh nyamuk.
Histamin memicu perluasan pembuluh darah di area yang tergigit untuk meningkatkan aliran darah ke daerah tersebut, sehingga membantu mengatasi ancaman zat asing.
Pelepasan histamin juga menyebabkan peradangan dan vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) di sekitar area gigitan nyamuk.
Hal ini mengakibatkan aliran darah meningkat dan pembuluh darah menjadi lebih terlihat dan lebih mudah teriritasi, yang menyebabkan timbulnya kemerahan.
Gatal Akibat Gigitan Nyamuk
Selain itu, gigitan nyamuk juga dapat memicu respons alergi pada beberapa orang, salah satunya gatal.
Gigitan nyamuk juga memicu respons imun tubuh, yang merupakan cara sel-sel imun melepaskan bahan kimia seperti histamin, serotonin, dan prostaglandin.
Histamin adalah senyawa kimia yang terlibat dalam respons alergi dan peradangan dalam tubuh.
Serotonin adalah neurotransmitter (zat kimia) yang berperan dalam pengaturan mood, tidur, selera makan, serta fungsi kognitif dan sistem saraf pusat lainnya.
Sedangkan prostaglandin dapat meningkatkan peradangan dalam tubuh dan pelebaran pembuluh darah.
Bahan kimia ini memicu peradangan dan merangsang saraf sensorik di kulit, yang menyebabkan rasa gatal.
Baca Juga: Selalu Dilarang Menggaruk, Kenapa Luka Mau Sembuh Selalu Terasa Gatal?