"Keseel!!" teriaknya sambil menendang bola dengan keras.
Bola itu melambung, memantul ke batang pohon, dan terlempar jauh hingga masuk ke laboratorium istana.
Pyarr..!! Tidak lama kemudian, terdengar suara barang pecah.
Bukan hanya Felip, Pak Tobi pun terkejut dan mencari siapa pelaku yang menyebabkan barang di laboratorium pecah.
"Pak Tobi, maaf. Aku tidak sengaja menendang bola ke arah sini," ucap Felip meminta maaf.
"Felip.. Felip, lain kali kamu hati-hati kalau bermain, ya. Kalau sampai kena benda-benda di laboratorium, kan, gawat," ujar Pak Tobi menasehati.
Tidak lama setelah berkata kalimat itu, Pak Tobi sadar akan sesuatu.
"Astaga! Jangan-jangan bolamu kena kandang capung!" kata Pak Tobi setengah berteriak, sambil melangkahkan kaki buru-buru ke laboratorium.
Pak Tobi dan Felip segera ke laboratorium. Di sana, kandang capung Pak Tobi masih berada di tempatnya.
"Haah.. untung kandang capung ini tidak kena. Kalau sampai kena, aku harus mengulang penelitiannya dari awal," kata Pak Tobi lega.
"Loh, Pak Tobi, kok capung ini ukurannya kecil? Dulu aku pernah dikejar-kejar capung, tapi ukurannya sangat besar," celetuk Felip.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Kue-Kue Emas #MendongenguntukCerdas