Fenomena ini bisa diamati saat Bulan melintas di arah utara atau selatan Matahari. Bulan sabit yang tampak, cahayanya redup.
Fase Bulan baru ini juga bisa ditandai dengan bulan sabit tipis yang terlihat di ufuk barat setelah Matahari terbenam.
Di Indonesia, fase ini sering dikenal sebagai hilal, yakni Bulan baru yang ditandai dengan bulan sabit tipis.
Kita hanya bisa melihat bulan sabit tipis secara kasat mata setidaknya satu atau dua hari setelah fase Bulan baru.
Dalam bahasa astronomi, fase Bulan baru dengan bentuk bulan sabit yang tipis kerap dikenal dengan bulan muda.
Sementara itu, fase bulan baru yang tidak terlihat cahaya bulannya itu disebut sebagai Bulan mati atau Bulan hitam.
Bulan Baru Bisa Sebabkan Gerhana
Tahukah teman-teman? Ternyata fase bulan baru bisa menyebabkan terjadinya gerhana Matahari, meski tak selalu.
Hal ini karena pada fase ini, bulan akan menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya tidak menyinari Bumi.
Posisi seperti itu membuat Bulan tidak terkena pancaran sinar Matahari sehingga tidak terlihat dari Bumi.
O iya, fenomena bulan baru ini bisa menyebabkan pasang surut air laut atau dikenal sebagai pasang purnama.
Nah, itulah penjelasan tentang fase bulan baru yang akan terjadi malam nanti. Semoga bisa bermanfaat, ya.