Bobo.id - Saat mendongak ke arah langit saat malam hari, kita akan melihat terangnya cahaya Bulan.
Sebagai informasi, Bulan adalah satelit alami yang dimiliki Bumi sekaligus benda langit paling terang di langit malam.
Meski terlihat terang, ternyata Bulan tidak memiliki cahayanya sendiri. Lalu, apa yang menyebabkannya bersinar?
Bulan terlihat bersinar karena ia memantulkan cahaya Matahari, walaupun tidak semuanya.
Warna permukaan Bulan sebenarnya adalah abu gelap. Ia jadi terlihat oranye karena memantulkan 12 persen cahaya Matahari.
Dari 12 persen itu, Bulan tak selalu bersinar terang di malam hari. Ini bergantung pada posisi Matahari dan Bumi.
Hal inilah yang kemudian membentuk berbagai macam fase bulan. Salah satunya fase perbani awal.
Mengenal Fase Bulan
Fase Bulan adalah perubahan bentuk Bulan dari Bulan baru hingga bulan sabit akhir sebelum kembali ke fase Bulan baru.
Dilansir dari Kompas.com, ada beberapa fase bulan, antara lain:
- Bulan baru
- Bulan sabit
- Perbani awal
- Cembung
- Purnama
- Perbani akhir
- Bulan sabit
Fase Bulan ini bisa terjadi karena posisi Matahari, Bumi, dan Bulan yang selalu berubah meski masih berada di porosnya.
Baca Juga: Terlihat Gelap di Langit Malam, Bulan Alami Fase Bulan Baru, Apa Itu?
Fase bulan ini dapat selalu diprediksi oleh manusia karena kecepatan rotasi dan revolusinya tetap dan tidak berubah.
Seminggu yang lalu, tepatnya pada tanggal 17 Juli 2023, terjadi fenomena fase Bulan Baru. Apa itu?
Saat itu terjadi, langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Untuk itu, banyak yang menggunakannya untuk foto Bima Sakti.
Kalau fase Bulan baru sudah terjadi, maka bisa diperkirakan sekitar seminggu kemudian akan terjadi fase Perbani Awal.
Apa Itu Bulan Perbani Awal?
Perbani awal adalah salah satu fase Bulan saat Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku.
Sebelum Bulan memasuki fase Purnama dengan cahaya bulat sempurna, maka akan mengalami fase ini.
Dilansir dari Kompas.com, pada fase ini, Bulan akan terbit ketika tengah hari dan sampai puncaknya saat Matahari terbenam.
Ketika fase ini terjadi, kita bisa menyaksikan penampakan Bulan sebelum Matahari terbenam hingga tengah malam.
Pada periode setelah tengah malam itulah, Bulan tidak lagi terlihat dan langit menjadi gelap tanpa cahaya Bulan.
Nah, saat itulah para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan dan minim polusi cahaya.
Fenomena ini jelas berbeda bahkan berbanding terbalik dengan fase Bulan Perbani Akhir, teman-teman.
Baca Juga: Ada Fenomena Bulan Hitam di Langit Malam, Apa Dampaknya bagi Kehidupan Bumi?
Sebab saat itu, Bulan akan terbit ketika tengah malam dan akan sampai puncaknya saat Matahari terbit.
Ini artinya, Bulan masih bisa dilihat di langit meskipun Matahari sudah terbit. Bulan baru akan hilang saat tengah hari.
Bulan Bisa Terlihat di Siang Hari
Fase Bulan Perbani Awal ini diperkirakan akan mencapai puncaknya pada 25 Juli 2023, mulai sore hari.
Bulan biasa muncul saat langit mulai gelap. Namun, Bulan juga bisa terlihat saat langit terang, yakni saat siang hari.
Sebagai informasi, Bulan bisa berada di mana saja, bahkan bisa berada di tengah-tengah antara Bumi dan Matahari.
Kalau Bulan sedang tidak berada di seberang Matahari, maka Bulan bisa saja terlihat di langit pagi setelah Matahari terbit.
Bahkan, Bulan juga bisa terlihat muncul lebih awal, yakni di langit sore sebelum Matahari benar-benar tenggelam.
Saat Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, maka kalau beruntung, kita akan melihatnya pada siang hari.
Sementara itu, alasan lain kenapa Bulan bisa terlihat di siang hari adalah karena cahaya Bulan yang cukup terang.
Bulan yang memancarkan cahaya cukup terang ini bisa menembus cahaya biru di langit sehingga Bulan masih bisa terlihat.
Bulan juga selalu terlihat selama sekitar 12 jam. Beberapa hari setelah fase purnama, Bulan akan terbit pukul 8 malam.
Hal inilah yang menyebabakan kita masih bisa melihat Bulan keesokan paginya sekitar pukul 8 pagi, yang berarti 12 jam.
Baca Juga: Fenomena 'Super New Moon' Terjadi Sebentar Lagi dan Indonesia Harus Waspada, Mengapa Begitu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan fase Bulan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023