Samuel Zschokke sebagai ahli arakhnologi di Bagian Biologi Konservasi Universitas Basel, Swiss, mengatakan bahwa tidak ada jaring laba-laba yang persis sama.
Sebagai informasi, arakhnologi adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
Laba-laba membuat jaring mengikuti bentuk bingkai yang serupa. Kemudian, mulai berpusat pada satu titik dan membuat bentuk "Y".
Setelah itu, laba-laba akan menghubungkan beberapa benang yang mengelilingi "Y" tersebut hingga menjadi bentuk yang utuh.
Faktanya, semua jaring laba-laba terlihat mirip namun setiap laba-laba punya detail yang berbeda.
Misalnya, laba-laba dari genus Cyclosa memasang beberapa ornamen di tengah jaring dengan sisa makanan atau potongan daun.
Bisa Dibentuk Ulang
Jaring laba-laba digunakan untuk berbagai tujuan, seperti menangkap makanan, berkomunikasi dengan laba-laba lain melalui getaran, dan tempat bertelur.
Laba-laba membangun jaringnya dari benang sutra yang dihasilkan oleh kelenjar sutra di tubuhnya.
Benang ini sangat kuat dan elastis, bahkan lebih kuat dari baja dengan berat yang sama.
Setelah jaring berhasil menangkap mangsanya, laba-laba akan menyuntikkan enzim pencernaan ke dalam korban untuk mencerna jaringan dan organ tubuhnya.
Baca Juga: Punya Leher dan Kaki Panjang, Ternyata Begini Cara Jerapah Minum Air