Sedangkan OPE sedang dibatasi pemakaiannya oleh Badan Bahan Kimia Eropa karena dapat menjadi racun bagi kesehatan.
Tim juga mendeteksi hidrokarbon aromatik polisiklik (PAK), yang biasanya terdapat dalam bahan bakar hidrokarbon.
Bifenil poliklorinasi (PCB) yang digunakan dalam sealant bangunan dan jendela.
Serta ada zat perfluoroalkyl (PFAS) yang biasanya dimanfaatkan untuk pemeriksaan noda pada kain, namun sudah dibatasi pemakaiannya.
Diperkirakan, bahan-bahan kimia di atas berasal dari barang-barang seperti MP3, komputer tablet, perangkat medis, dan pakaian yang dibawa oleh awak ISS dari Bumi.
Sampah Antariksa yang Beragam
Selain debu berbahan kimia, di ruang angkasa juga terdapat lebih dari 27.000 keping sampah ruang angkasa.
Faktanya, sampah ruang angkasa dapat bergerak dengan kecepatan sekitar lebih dari 25.000 kilometer per jam.
NASA menjelaskan, dengan kecepatan pergerakan sampah di ruang angkasa yang tinggi, maka besar kemungkinan menimbulkan risiko tabrakan.
Untuk itu, para ilmuwan selalu mengembangkan ilmu pengetahuan untuk bisa mengupayakan pembersihan sampah ruang angkasa.
Dari mana ribuan kepingan sampah ini bisa sampai ruang angkasa?
Baca Juga: Hewan Laut Terberat Pernah Hidup 39 Juta Tahun Lalu, Apa Namanya?