Artinya, para pendukung Partai Komunis Indonesia tidak setuju kalau Pancasila jadi dasar negara di Indonesia.
Tentunya, pemberontakan ini tidak dapat dukungan dari kalangan masyarakat luas dan akhirnya bisa digagalkan.
2. Pemberontakan DI/TII
Selain pemberontakan PKI, ada juga pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia atau pemberontakan DI/TII.
Peristiwa ini bermula dari kekecewaan rakyat karena pemerintah menyetujui perjanjian Renville dengan Belanda.
Gerakan yang dipimpin Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949 ini bertujuan ingin mendirikan Negara Islam Indonesia.
Pemberontakan ini terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Aceh.
Banyak upaya dilakukan untuk menghentikan pemberontakan. Akhirnya Kartosuwiryo berhasil ditangkap tahun 1962.
3. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah pasukan liar yang dibentuk oleh Kapten KNIL Raymond Westerling pada 1949.
Latar belakang terjadinya pemberontakan APRA adalah dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda.
Yap, APRA tidak setuju dengan keputusan ini sehingga memutuskan melancarkan pemberontakan pada 1950.
Mereka melakukan pemberontakan dengan menduduki Kota Bandung serta menguasai markas Siliwangi.
Baca Juga: Bagaimana Upaya Mengatasi Tantangan dalam Penerapan Pancasila? Materi PPKn