Bersumber dari oceana.org, tentakel dengan sel penyengat yang dimiliki ubur-ubur berfungsi sebagai pertahanan dan organ untuk membantu menangkap mangsa.
Sel penyengat yang ada di tentakel ubur-ubur dinamakan nematocyst, yang mengandung racun.
Sel ini dapat meluncurkan duri, gumpalan beracun, memungkinkan ubur-ubur untuk menyetrum mangsa atau untuk menghalangi penyerang.
Tidak hanya ubur-ubur, sel penyengat juga merupakan ciri khas dari anemon laut, hydrae, karang, serta ubur-ubur, atau beragam filum Cnidaria.
Meski populer dengan sel penyengatnya, tidak semua spesies ubur-ubur membahayakan, lo.
Bersumber dari a-z-animals.com, beberapa spesies ubur-ubur yang tidak berbahaya adalah ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur Tutup Jamur (Rhopilema verrilli), dan ubur-ubur kancing biru (Porpita porpita).
Ketiga spesies tersebut memang bisa menyengat, tetapi dampak racunnya lebih ringan daripada ubur-ubur lain.
Kehidupan Ubur-Ubur
Seperti yang disebutkan di atas, ubur-ubur memanfaatkan sel penyengat untuk mendapatkan mangsa.
Di lautan, ubur-ubur yang termasuk karnivora umumnya memakan ikan kecil, plankton, dan organisme mikroskopis lainnya.
Beberapa spesies ubur-ubur memiliki sel-sel bercahaya di tentakel mereka yang membantu menarik mangsa.
Baca Juga: Kenapa Lalat Suka Menggosok Kedua Tangannya? Ternyata Ini Alasannya