Fenomena Great Dark Spot ini pertama kali ditemukan oleh pesawat Voyager 2 milik NASA.
Meski disebut bintik, ukuran bintik gelap di permukaan Neptunus ini memiliki diameter 10.000 sampai 15.000 kilometer.
Seperti badai besar di planet gas raksasa lainnya, Great Dark Spot terdiri dari gas dan awan yang bergerak dalam arah berlawanan.
Neptunus juga memiliki magnetosfer yang sangat kuat, yang dihasilkan oleh medan magnet dalam planet ini.
Magnetosfer adalah wilayah luar angkasa yang dihasilkan oleh medan magnet sebuah objek astronomis, seperti planet, bintang, atau bulan.
Interaksi antara medan magnet dan angin matahari dapat menyebabkan pengaruh kuat pada atmosfer dan pergerakan angin.
Karakteristik Neptunus
Setelah memahami alasan Neptunus disebut planet berangin, kita akan mengenali karakteristik planet biru ini.
Bersumber dari space.com, Neptunus memiliki atmosfer yang komposisinya terdiri dari 80% hidrogen, 19% helium, dan 1,5% metana.
Besar medan magnet planet ini kira-kira 27 kali lebih kuat dari medan magnet di Bumi.
Medan magnet yang kuat membantu melindungi atmosfer Neptunus dari angin matahari dan partikel bermuatan tinggi yang berasal dari luar Tata Surya.
Baca Juga: Kenapa Matahari disebut Bintang Paling Terang di Pusat Tata Surya?