Bukan berbentuk padat, Matahari terbentuk dari kumpulan hidrogen dan helium yang berpijar sangat panas.
Struktur Matahari terdiri dari korona, kromosfer, fotosfer, sabuk konvektif, sabuk radiatif, dan bagian inti.
Kromosfer adalah lapisan yang menghasilkan warna merah jambu saat gerhana matahari total, sedangkan fotosfer adalah lapisan permukaan yang terlihat dari matahari.
Sabuk konvektif yaitu lapisan di mana energi yang diproduksi di inti dan disalurkan melalui konveksi.
Sementara sabuk radiatif yaitu lapisan yang memiliki struktur seperti balon-balon dan menghasilkan energi dalam bentuk cahaya dan panas melalui foton yang dipancarkan.
Bagian terpanas dari matahari adalah bagian intinya. Inti matahari bersuhu 15 juta derajat Celcius, lo. Hebat, bukan?
Atmosfer Matahari yang Meledak
Kita dilarang melihat Matahari secara langsung menggunakan kedua mata, sehingga jarang ada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi pada atmosfernya.
Menurut penelitian astronom, Matahari mengalami suar surya atau ledakan atau semburan yang terjadi di atmosfer Matahari.
Rata-rata energi yang dihasilkan suar surya ini mencapai 6 × 10²⁵ joule. Kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif di sekitar bintik matahari.
Meskipun dalam jumlah energi yang kecil, suar surya cukup untuk menyebabkan gangguan pada alat komunikasi seluler, radio, dan televisi di Bumi.
Baca Juga: Atmosfer di Planet Mars 100 Kali Lebih Tipis dari Atmosfer Bumi, Apa Dampaknya?