Contohnya adalah Kawah Mauna Loa, Kawah Gunung St. Helens, Kawah Gunung Fuji, dan Kawah Ijen.
Sementara itu, kaldera adalah struktur geologi besar yang biasanya berbentuk cekungan yang dalam dan luas.
Kaldera terbentuk ketika sebuah gunung berapi mengalami erupsi besar dan melepaskan material vulkaniknya.
Material yang dilepaskan ini cukup besar sehingga dapat menyebabkan runtuhnya puncak gunung dan membentuk kaldera.
Contohnya adalah Kaldera Yellowstone di Amerika, Kaldera Tambora di Pulau Sumbawa, dan Kaldera Santorini.
2. Proses Pembentukannya
Meskipun sama-sama berkaitan dengan aktivitas vulkanik, ternyata proses pembentukan kawah dan kaldera berbeda.
Pada kawah, wilayahnya bisa terbentuk melalui berbagai cara, tergantung pada jenis erupsi gunung berapi.
Erupsi eksplosif yang melepaskan banyak material vulkanik, seperti batu dan abu, seringkali menghasilkan kawah.
Erupsi ini bisa melepaskan tekanan besar yang menyebabkan runtuhnya bagian puncak gunung, membentuk lubang.
Hal ini terjadi karena material vulkanik yang dilepaskan membuat rongga di atas atau di sekitar lubang erupsi.
Terkadang, kawah bisa terbentuk melalui erosi oleh aliran lava terus menerus sehingga membentuk kawah kecil.
Baca Juga: Great Barrier Reef, Fenomena Alam Terumbu Karang Terbesar di Dunia