Bobo.id - "Krik... krik.." seperti itulah suara jangkrik yang memecah keheningan di alam.
Semua orang tahu suara jangkrik yang lantang dan ramai. Oleh karena itu, jangkrik sering disebut serangga paling berisik.
Berdasarkan klasifikasinya, jangkrik termasuk ke dalam filum Arthropoda, kelas Insecta, yang berarti mereka termasuk jenis serangga.
Jangkrik (Hemiptera) jantan bisa bersuara dengan kekuatan hingga 120 desibel jika didengar dari dekat.
Desibel (dB) adalah satuan pengukuran yang digunakan untuk menyatakan perbandingan suatu nilai atau besaran suara.
Ketika jangkrik jantan mengeluarkan suara, maka ia harus menutup gendang telinganya agar tidak rusak karena suaranya sendiri.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mencari tahu, apa alasan jangkrik suka bersuara? Yuk, simak!
Mengapa Suka Bersuara?
Bersumber dari Livescience, jangkrik bersuara untuk membuat panggilan pada musim reproduksi.
Pada musim bereproduksi, jangkrik jantan akan mengeluarkan suaranya yang keras supaya dapat didengar oleh jangkrik betina, bahkan hingga jarak 1,6 kilometer.
Jangkrik jantan menghasilkan suara dengan menggetarkan pelat atau timbal berwarna putih di kedua sisi perutnya.
Baca Juga: Sapi Memiliki Kemampuan Melihat Hampir 360 Derajat, Bagaimana Caranya?
Jangan diremehkan, ternyata jika jangkrik jantan bersuara secara bersamaan, kekuatannya lebih besar daripada suara mesin pemotong rumput kecepatan penuh, lo.
Biasanya, jangkrik akan mengeluarkan suaranya saat menjelang matahari terbenam.
Jangkrik juga menggunakan suara untuk memberikan informasi tentang lokasi dan kondisi lingkungan sekitar.
Misalnya, suara jangkrik dapat menunjukkan keadaan cuaca atau kondisi tertentu di habitat mereka.
Namun, yang dapat membedakan maksud dari suara jangkrik adalah kelompoknya sendiri, bukan manusia.
Cara Mengenali Jangkrik
Jangkrik bisa dikenali dari ukurannya yang cenderung besar, paling kecil berukuran 5 sentimeter. Biasanya, jangkrik betina berukuran lebih besar daripada jangkrik jantan.
Bersumber dari a-z-animals.com, jangkrik memiliki enam kaki, seperti kebanyakan serangga.
Bagian tubuhnya terdiri dari dada berwarna hitam, perut bergaris oranye atau hitam, dan mempunyai mata berwarna mencolok.
Jangkrik suka hidup di tempat yang rimbun, tepatnya di sekitar pepohonan atau tanaman.
Beberapa spesies jangkrik memiliki kemampuan untuk mengubah warna tubuh mereka sesuai dengan lingkungannya.
Baca Juga: Panjang Tubuhnya Lebih dari 29 Meter, Inilah Paus Terpanjang di Dunia
Ini membantu mereka dalam beradaptasi dan menyembunyikan diri dari predator.
Meski ukuran tubuhnya termasuk kecil, jangkrik memiliki sistem pencernaan khusus yang terdiri dari tiga bagian: lambung, usus halus, dan usus besar.
Lambung mereka dapat menghasilkan enzim pencernaan yang membantu mencerna makanan yang sulit dicerna.
Makanan jangkrik berbeda-beda menyesuaikan fase hidupnya. Nimfa akan memakan getah dari akar pohon yang meranggas.
Sedangkan jangkrik dewasa akan makan bagian tanaman, seperti daun hijau, biji-bijian, hingga buah. Beberapa di antaranya juga memakan serangga kecil.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa itu desibel? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023