Istilah mikroplastik diciptakan oleh Richard Thompsoin, seorang ilmuwan kelautan di Universitas Plymouth pada tahun 2004.
Mikroplastik dapat tersebar di seluruh kolom air dan sudut dunia, seperti di puncak Gunung Everest hingga palung terdalam Palung Mariana.
Sementara itu, mikroplastik yang terurai lebih kecil lagi disebut dengan mikrofiber, terkandung dalam air minum dan melayang di udara.
Jadi, sebenarnya mikroplastik ini ada di mana saja, berdampingan dengan kehidupan seluruh makhluk hidup.
Penemuan Mikroplastik dalam Tubuh Manusia
Baru-baru ini, tepatnya pada tahun 2022, para ilmuwan dari Belanda dan Inggris menemukan partikel plastik kecil di dalam tubuh manusia.
Penemuan ini diperoleh ketika para ilmuwan memeriksa paru-paru seseorang.
Meski hingga sekarang, para ilmuwan belum tahu pengaruh mikroplastik dalam tubuh, akan tetapi ini menunjukkan bahwa mikroplastik sudah bercampur dengan udara yang kita hirup.
Selain itu, ada juga ditemukan partikel plastik sangat kecil menembus jauh ke dalam sel tubuh.
Faktanya, mikroplastik bisa kita temukan di dalam garam, minuman, sayuran segar, bahkan makanan yang kita konsumsi sehari-hari.
Semakin banyak sampah plastik yang dihasilkan manusia, maka semakin bertambah pula jumlah mikroplastik di lingkungan.
Baca Juga: Kenapa Lalat Suka Tinggal di Tempat yang Kotor? Ini Fakta Menariknya