National Geographic mendefinisikan plankton sebagai kumpulan organisme kecil yang hidup di permukaan air, seperti danau, sungai, dan laut.
Nama plankton diambil dari bahasa Yunani yaitu Planktos yang berarti melayang atau mengapung.
Uniknya, plankton tidak berenang sendiri, melainkan dibantu oleh pasang surut, arus, dan kekuatan lainnya.
Ada dua jenis plankton yang paling menonjol dan dikenal di lautan, yaitu zooplankton dan fitoplankton.
Zooplankton merujuk kepada organisme hewan kecil, sedangkan fitoplankton yang mirip tumbuhan.
Ukuran fitoplankton sangat kecil, yakni di antara 0,02 hingga 2 milimeter saja, teman-teman.
Meski sangat kecil, jumlah total fitoplankton di seluruh dunia menghasilkan sekitar 50% hingga 85% dari oksigen yang dihasilkan oleh tumbuhan di Bumi.
Yap, selain pepohonan, ternyata Bumi bisa mendapatkan oksigen dari fitoplankton di lautan.
Fitoplankton terdiri dari berbagai jenis, termasuk alga uniseluler seperti diatom, coccolithophores, dinoflagellata, dan cyanobacteria.
Peran Fitoplankton bagi Lingkungan
Berbeda dengan ukurannya yang kecil, fitoplankton justru memiliki peran yang sangat penting bagi lingkungan.
Beberapa jenis fitoplankton, seperti diatom, dapat memengaruhi iklim global karena mereka dapat menyerap karbon dioksida selama fotosintesis mereka.
Baca Juga: Fenomena Alam yang Memukau, Kenapa Danau Kelimutu Bisa Berubah Warna?