Bobo.id - Ular adalah kelompok reptilia tidak berkaki dan bertubuh panjang yang tersebar luas di dunia.
Bagi sebagian orang, ular adalah binatang melata yang menakutkan. Kalau lihat ular, kita akan menghindar.
Meski begitu, ternyata ular memiliki kebiasaan unik, yakni kemampuannya mengganti kulit secara berkala.
Ular sendiri memiliki kulit yang kering dan halus. Kulitnya tertutup jaringan sisik yang saling tumpang tindih.
Kulitnya berfungsi memberi daya gerak, melindungi tubuh, kamuflase, dan mempertahankan kelembapan.
Punya peran yang sangat penting, kenapa ular berganti kulit secara berkala, ya? Simak informasinya, yuk!
Kenapa Ular Berganti Kulit?
Tidak dilakukan sembarangan, ternyata ular mengganti kulitnya secara berkala karena alasan tertentu.
Salah satu alasan utama mengapa ular rutin berganti adalah untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Kulit ular sifatnya tidak bisa meregang, jadi ketika mereka tumbuh, kulit lama mereka menjadi terlalu ketat.
Penggantian kulit memungkinkan ular untuk memperbesar ukuran tubuh mereka seiring berjalannya waktu.
Baca Juga: Disebut Ular Laut hingga Naga, Ini 5 Fakta Unik Hewan Laut Oarfish
Hal ini penting karena pertumbuhan yang terbatas karena kulitnya bisa menghambat fungsi tubuh ular.
Alasan kedua kenapa ular berganti kulit secara berkala adalah untuk menghilangkan parasit.
Yap, karena hidup di berbagai lingkungan, ular memang sering terinfeksi oleh parasit, seperti tungau dan kutu.
Ketika kulit lama dilepaskan, parasit-parasit yang mungkin melekat pada kulit lama juga ikut terbuang.
Selain infeksi, pergantian kulit ular ini juga berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada kulitnya.
Tak hanya itu, saat ular berganti kulit, mereka juga bisa meninggalkan jejak bau yang kurang mencolok.
Nah, hal ini tentu dapat membantu mereka tetap tidak terdeteksi oleh mangsa atau pemangsa potensial.
Kulit ular juga mengandung reseptor yang penting untuk berburu dan berkomunikasi dengan lingkungannya.
Kulit yang baru dan lebih bersih membantu ular merasakan sentuhan, suhu, dan getaran dengan lebih baik.
Proses Ular Berganti Kulit
Tahukah teman-teman? Ternyata, proses ular saat berganti ular ini disebut dengan ecdysis atau molting.
Baca Juga: Selain Hidung, Ular Punya Organ Unik yang Membantunya Mencium Aroma, Apa Itu?
Selama proses ecdysis, ular melepaskan kulit lamanya dan menggantinya dengan kulit yang baru.
Sebelum pergantian kulit dimulai, ular bersiap dengan berhenti makan dan mencari tempat aman.
Jika sudah, ular akan menghasilkan zat khusus yang disebut dengan enzim pelembut kulit atau keratinase.
Enzim ini bisa bantu melunakkan lapisan terluar di kulit mereka sehingga kulitnya bisa mudah terlepas.
Setelah lapisan kulit lama lunak, ular mulai melepas kulit dengan bergerak lewat celah di batu atau tumbuhan.
Ular akan mengganti kulit lamanya dengan kulit baru, yang sangat elastis untuk pertumbuhan tubuhnya.
Seiring berjalannya waktu, kulit baru akan mengeras sehingga ular siap untuk kembali aktif dan berburu.
Setelah penggantian kulit, biasanya ular jadi lebih aktif dan bersemangat karena kulitnya memberi mobilitas yang baik.
Frekuensi penggantian kulit ini bervariasi tergantung pada usia dan kondisi. Ular muda akan berganti lebih sering.
Proses penggantian kulit ini juga memerlukan energi yang cukup besar lewat makanan yang dimakannya.
Oleh karena itu, sebelum berganti kulit, ia akan makan lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan mereka.
Baca Juga: Ternyata Ular Laut Termasuk Ular Berbisa, Ini Fakta Tersembunyi Ular Laut
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Apa fungsi dari kulit ular? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023