Opsin ini merupakan mesin penglihatan yang terdapat pada kulit berguna untuk mendeteksi cahaya, sehingga membantu mereka merasakan cahaya di seluruh permukaan kulitnya.
Tidak hanya pada sotong, sebagian besar hewan Chepalopoda memiliki opsin ini pada kulitnya.
Desmon Ramirez dan Todd Oakley dari University of California, Santa Barbara, menemukan hal lain dari gurita.
Ketika kedua peneliti ini mencoba menyorotkan cahaya pada bagian kulit yang tertutup pada tubuh gurita, ditemukan kromatofora yang mengembang.
Krematofora adalah sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya pada kulit hewan laut.
Krematofora ini diketahui dapat mendeteksi cahaya lokal, bereaksi terhadap cahaya, atau mengirim sinyal ke otak.
Dengan penemuan ini, para ilmuwan bahwa hewan-hewan Chepalopoda memang bisa mendeteksi cahaya dengan kulitnya.
Bintang Laut dan Lengannya
Bersumber dari Livescience, bintang laut memiliki mata berjumlah hingga 50 yang menempel pada ujung lengannya.
Mata inilah yang membantu bintang laut melihat dalam gelap di dasar laut.
Mata bintang laut berada di setiap ujung lengannya, namun hanya bisa digunakan untuk membedakan gelap dan terang.
Baca Juga: Bayi Badak Sumatra Lahir di Way Kambas, Sudah Tahu Rahasia Keunikan Badak?