Dua ikan dalam akuarium itu mendekati makanan dari Oki.
"Ayo! Makan yang lahap, ya, teman-teman. Supaya badan kalian cepat besar," ucapnya lagi.
Kemudian Oki melihat sekeliling, dan menyadari sesuatu.
"Ah, sayang pintu rumahku kecil! Akuarium baruku yang besar ini jadi tidak bisa masuk, deh. Mudah-mudahan tidak ada kurcaci usil yang mencuri ikan-ikanku," keluh Oki.
Dari balik pohon di dekat rumah Oki, terlihat seseorang asyik memantau.
"Hihihi, Oki punya ikan peliharaan baru. Heuh, aku tidak suka melihat kurcaci usil ini senang. Aku harus bikin dia sedih dan sial! Hihiihi, tapi gimana caranya, ya?" ujar Pipiyot.
Pipiyot, penyihir iseng itu mengintip kesenangan Oki. Tentu saja ia ingin menjadikan Oki sebagai korban keusilannya.
Ia lalu berpikir sambil berdiam sebentar.
"Ayo, Pipiyot, cari akal! Mikir! Hah, gimana caranya bikin Si Oki sial?" ucapnya.
Oki yag tidak merasa diperhatikan, masih sibuk dengan akuariumnya.
"Kamu, sih, Ki. Beli akuarium baru nggak ukur-ukur lebar pintu rumah dulu. Akuariumnya jadi nggak bisa masuk, deh," ucap Oki pada dirinya sendiri.
Baca Juga: Dongeng Petualangan Oki dan Nirmala: Gara-Gara Mangga Pak Dobleh #MendongenguntukCerdas