Ada sepetak tanaman liar tumbuh subur di kandang tikus itu, bahkan daunnya berwarna hijau segar.
Di MWRC, biasanya tikus yang baru lahir akan diberi makan menggunakan suntik karena mulut dan perutnya terlalu kecil untuk makanan padat.
Ketika mereka sudah cukup besar, para petugas memberikan biji-bijian lezat di sekitar kandang mereka.
Setelah terlatih baik, tikus itu menyantap biji-bijian di sekitarnya. Namun, mereka ternyata tidak memakan semuanya.
Tikus itu justru meninggalkan sisanya di tanah, sehingga itu menjadi benih yang mulai bertunas.
Di alam liar, tikus memang dikenal sebagai penyebar benih yang sangat baik.
Karena ini perilaku alaminya, maka tidak heran jika tikus juga menyebar benih meski tinggal di lingkungan baru.
Bibit bunga matahari itu menjadi bukti bahwa tikus masih bisa tumbuh dengan baik meski di habitat yang berbeda.
Itu juga merupakan cara yang dapat ditunjukkan kepada relawan MWRC setelah tikus tersebut mendapatkan dirawat dengan baik.
Ketika mereka sudah cukup siap hidup di alam liar, tikus-tikus itu akan dilepasliarkan.
Meski tikus-tikus akan berpindah habitat, tetapi taman yang mereka buat secara alami akan tetap disimpan dan dirawat di MWRC.
Baca Juga: Bikin Terharu, Seekor Rubah Bertemu Keluarga Pengganti yang 'Berbeda'