Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang wilayah bernama "Cincin Api"?
Cincin Api atau dalam bahasa Inggris disebut The Ring of Fire terletak di cekungan Samudra Pasifik.
Bersumber dari National Geographic, Cincin Api merupakan rangkaian gunung berapi sepanjang 40.000 kilometer berbentuk tapal kuda.
Kawasan Cincin Api Pasifik membentang dari ujung selatan Amerika Selatan hingga ke Selandia Baru.
Sekitar 75 persen dari seluruh gunung berapi aktif di Bumi terletak di wilayah ini, jumlahnya mencapai 452 gunung.
Pada kawasan Cincin Api ini terdapat beberapa gunung api populer dari berbagai negara, seperti Gunung Fuji di Jepang, Saint Helens di Amerika Serikat, dan Pinatubo di Filipina.
Dengan kondisi seperti ini, kawasan Cincin Api Pasifik mengalami fenomena alam unik, yakni sering terjadi gempa bumi.
Nah, pada artikel kali ini, kita akan belajar mencari tahu alasan kenapa wilayah ini rawan gempa bumi. Yuk, simak!
Sering Terjadi Gempa Bumi
Menurut penelitian, sekitar 90 persen dari semua gempa bumi di dunia terjadi di sepanjang kawasan Cincin Api.
Cincin Api ini merupakan hasil dari lempeng tektonik, di antaranya Lempeng Pasifik, Lempeng Indo-Australia, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, dan Lempeng Filipina.
Baca Juga: Buang Materi ke Antariksa dengan Kecepatan 40.000 Km/Detik, Ini Fakta Supernova
Lempeng tektonik adalah lempengan besar kerak bumi yang terus-menerus bergerak di atas lapisan batuan padat dan cair.
Terkadang, lempeng tektonik bisa bertabrakan, bergerak saling menjauh, atau bergeser satu sama lain. Gerakan tersebut yang mendorong terjadinya gempa bumi tektonik.
Selain itu, wilayah Cincin Api Pasifik ini juga sering mengalami peristiwa subduksi.
Proses subduksi adalah ketika lempeng tektonik yang lebih padat tenggelam di bawah lempeng lain yang lebih ringan di zona subduksi.
Di Cincin Api Pasifik, Lempeng Pasifik tenggelam ke bawah lempeng lain yang menghasilkan zona subduksi yang dapat memicu gempa bumi.
Tidak hanya gempa tektonik, cekungan ini juga mengalami jenis gempa vulkanik.
Aktivitas vulkanik yang tinggi di wilayah ini terkait dengan melelehnya batuan di bawah permukaan bumi dan pelepasan energi dalam bentuk erupsi gunung berapi.
Dengan banyaknya jumlah gunung api aktif, erupsi gunung berapi juga dapat memicu gempa bumi di kawasan Cincin Api Pasifik.
Keunikan Cincin Api Pasifik
Sebutan 'Cincin Api' tentu memiliki alasan jelas, yakni karena wilayahnya berisi beragam gunung berapi aktif.
Sebagian gunung berapi aktif di Cincin Api Pasifik ditemukan di tepi barat, mulai dari Semenanjung Kamchatka di Rusia hingga Selandia Baru.
Baca Juga: Mengenal Topan Super Mangkhut, Fenomena Alam Badai Terkuat di Samudra Pasifik
Di Selandia Baru, terdapat Gunung Ruapehu yang masuk ke dalam jalur Cincin Api yang mengalami erupsi kecil tiap tahun dan erupsi besar setiap 50 tahun sekali.
Gunung Krakatau yang ikonik di Indonesia juga masuk ke kawasan ini, lo.
Letusan dahsyat Gunung Krakatau menyebabkan gempa yang juga menimbulkan gelombang tsunami besar.
Bahkan, abu dari aktivitas vulkanik Krakatau tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Setelah mengalami letusan pada 27 Agustus 1983, tahun 1927 muncul gunung anakan di sekitar Krakatau yang disebut dengan Gunung Anak Krakatau.
Selain gunung berapi di daratan, Cincin Api Pasifik juga memiliki banyak gunung berapi bawah laut.
Beberapa di antaranya mencapai ketinggian lebih dari 10.000 kaki atau sekitar 3.000 meter dari dasar laut.
Artikel ini dibuat dengan bantuan AI dan diperiksa ulang oleh Redaksi Bobo.id.
----
Kuis! |
Berapa jumlah gunung di Cincin Api Pasifik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023