Penyusutan ini jadi alasan mengapa ilmuwan tidak banyak melihat eksoplanet berukuran 1,5-2 kali ukuran Bumi.
Disebutkan dalam Space.com, bahwa ada sesuatu yang menghalangi planet tetap berada pada ukuran ini.
Para astronom menduga ada radiasi dari dalam eksoplanet. Radiasi itu mendorong atmosfer dari bawah.
Teori lainnya adalah fenomena fotoevaporasi, yakni atmosfer planet hilang akibat adanya radiasi bintang.
Namun, banyak yang tidak setuju karena proses ini diperkirakan terjadi 100 juta tahun pertama kelahiran planet.
Sementara itu, studi baru ini menganalisis bahwa planet ekstrasurya yang menyusut usianya jauh lebih tua.
Bukti Tidak Adanya Fotoevaporasi
Untuk membuktikan terkait fotoevaporasi, para astronom menganalisis data planet ekstrasurya dari misi Kepler 2 NASA.
Tim mencari bintang yang mengorbit planet ekstrasurya yang ukurannya lebih kecil sedikit dari Neptunus.
Bintang itu berada di dua gugus bintang, yakni Paesepe (1.000 bintang) dan Hyades (500 bintang).
Disebutkan dalam Space.com, bahwa Gugus Paesepe berusia 600 juta tahun dan Hyades 800 juta tahun.
Baca Juga: Suhunya Mencapai 4.326 Derajat Celsius, Inilah Eksoplanet Terpanas di Alam Semesta