Bintik Matahari Luasnya Capai 200.000 Kilometer, Apa Dampaknya Bagi Bumi?

By Fransiska Viola Gina, Kamis, 23 November 2023 | 18:00 WIB
Bintik Matahari yang berukuran 15 kali lebih luas dari Bumi. (NASA/SDO/HMI via Live Science)

Lingkaran itu bisa lepas dan terlempar ke ruang angkasa kapan saja dan meninggalkan 'ngarai' di permukaan Matahari.

Ketika jumlah bintik Matahari sangat banyak, maka disebut dengan maksimum bintik Matahari. Apa itu?

Titik Maksimum Matahari

Para ilmuwan memang sangat memerhatikan jumlah bercak hitam atau bintik yang ada pada Matahari.

Sebab, kehadiran bintik Matahari bisa jadi cara termudah untuk tahu perubahan aktivitas selama siklus Matahari.

Ssiklus Matahari adalah siklus 11 tahun sekali ketika jumlah bintik Matahari mencapai puncaknya.

Saat mendekati titik maksimum, medan magnet Matahari jadi kusut dan membuat bintik Matahari makin besar.

Bintik Matahari juga akan tumbuh bertambah besar karena medan magnet Matahari menjadi kusut.

Bersumber dari Earth Sky, adanya bintik Matahari sebenarnya tidak berbahaya bagi kehidupan di Bumi.

Ketika partikel berenergi tinggi menumbuk Bumi, medan magnet planet  mengalirkannya ke kedua kutub Bumi.

Partikel berenergi tinggi akan berbenturan dengan partikel udara yang menyebabkan terbentuknya aurora.

Meski begitu, jika partikel berenergi tingi dari Matahari berjumlah besar, dampaknya akan lebih ekstrem.