Bobo.id - Teman-teman, seperti yang kita tahu kondisi Bumi kita semakin memprihatinkan.
Bagaimana tidak? Pencemaran lingkungan, seperti air, tanah, bahkan udara masih belum bisa diatasi dengan baik.
Jika diabaikan, bukan tidak mungkin kita akan kehilangan banyak hal yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari.
Karena itulah sebagai generasi di masa depan kita harus memiliki kesadaran. Kita harus mulai bergerak untuk melestarikan dan mempertahankan Bumi.
Kelestarian Bumi inilah yang menjadi salah satu hal yang bisa kita pelajari di AIA Healthiest Schools.
Bahkan hal tentang kelestarian Bumi ini dijadikan sebagai salah satu dari empat pilar yang diajarkan pada AIA Healthiest School.
Untuk mendukung program ini, Majalah Bobo mengadakan sesi live tentang kelestarian Bumi dengan tema “Preserving Our Earth” bersama Kak Melati Wijsen.
Kak Melati Wijsen adalah pendiri organisasi Bye Bye Plastic Bags, sekaligus organisasi anak muda bernama YOUTHTOPIA.
Kak Melati Ajak untuk Selamatkan Bumi
Kak Melati sudah menjadi aktivis lingkungan sejak berusia 12 tahun, lo. Hingga sekarang ia masih aktif menyuarakan tentang gerakan bebas plastik.
Hal itu ternyata Kak Melati lakukan tidak hanya karena sampah plastik mengotori lingkungan, terutama laut.
Jauh lebih penting dari itu, laut yang tercemar sampah plastik tanpa disadari bisa membahayakan kehidupan di Bumi.
Sebab, laut merupakan salah satu penghasil oksigen terbesar di Bumi. Ini artinya, semakin tercemar lautan, kualitas oksigen akan semakin menurun dan membahayakan makhluk hidup.
Karena itulah Kak Melati ingin mengajak kita untuk bersama-sama menyadari akan permasalahan pencemaran lingkungan ini.
Selain itu, kita juga harus mulai mengambil tindakan untuk memperbaiki dan mengembalikan Bumi kita.
Cara Menyelamatkan Bumi
Menurut Kak Melati, hal pertama yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan Bumi adalah "memulai".
Memulai yang dimaksud oleh Kak Melati adalah memulai apa saja hal-hal terkecil yang bisa kita lakukan untuk Bumi.
Misalnya, membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan botol minum sekali pakai, dan masih banyak lagi.
Selain itu, kita juga harus konsisten dalam melakukan hal-hal tersebut. Sebab menurut Kak Melati, hasilnya tidak akan langsung terlihat.
Namun, apabila dijadikan kebiasaan yang terus menerus secara konsisten, kita bisa mulai merasakan adanya perubahan.
Selain itu kita juga harus berpikir kreatif dan membuka diri untuk mempelajari hal baru. Ini bisa membantu kita untuk mendapatkan ilmu baru yang bisa membawa perubahan.
Baca Juga: Wujudkan Sekolah yang Sehat, AIA Adakan Talkshow School Roadshow
Bisa Dimulai dari Rumah dan Sekolah
Seperti yang disampaikan Kak Melati, kita bisa memulai dengan hal terkecil yang ada di sekitar kita. Misalnya, dari lingkungan rumah dan sekolah.
Di rumah kita bisa melakukan pilah sampah. Pisahkan mana sampah plastik, sampah sisa makanan, sampah kertas, dan lain-lain.
Kita juga bisa mengurangi membeli makanan, minuman, atau apa pun yang menggunakan plastik sebagai kemasannya.
Sedangkan di sekolah, ada banyak hal yang juga bisa dilakukan. Tak hanya kita sebagai murid, tapi guru, dan seluruh warga sekolah harus ikut serta.
Sekolah juga bisa melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan Bumi.
Misalnya, sekolah menyediakan berbagai tempat sampah sesuai jenis sampahnya. Kemudian kita sebagai murid harus disiplin untuk memilah sampah.
Selain itu, pihak sekolah juga bisa mengadakan gerakan kantin sekolah yang sehat dan bebas plastik.
Jadi selain mengonsumsi makanan sehat dan bernutrisi, anak-anak seperti kita juga melakukan perubahan dengan tidak menggunakan plastik.
Guru juga bisa mengajak murid-murid untuk menanam pohon di taman sekolah. Ini bisa membantu membuat lingkungan sekolah yang asri dan sehat.
Nah, untuk menambah kegiatan yang bermanfaat, murid-murid bisa diberikan kegiatan mendaur ulang sampah.
Baca Juga: Untuk Anak Indonesia Sehat dan Sejahtera, Ini 4 Hal Penting yang Ada di AIA Healthiest Schools
Guru di sekolah juga bisa memotivasi agar murid-murid mau terlibat dalam kegiatan volunteer yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan.
AIA Healthiest Schools Challenge
Teman-teman ingat kan apa kata Kak Melati? Kita harus memulai dengan hal terkecil agar bisa terjadinya perubahan.
Salah satunya bisa dengan cara menuangkan ide-ide kreatif yang bisa membawa perubahan lingkungan sekolah yang lebih sehat.
Seperti yang disebutkan oleh Kak Melati, yaitu misalnya mendaur limbah menjadi pakaian dan ditampilkan pada peragaan busana.
Lalu, Kak Melati juga menyarankan untuk membuat area-area bebas plastik di sekolah.
Sebagai wadahnya, teman-teman bisa mengikuti kompetisi yang diadakan oleh AIA Healthiest Schools.
Jadi, dengan menuangkan dan menerapkan ide-ide itu kita dan sekolah juga mempunyai kesempatan untuk mendapatkan hadiah.
Total hadiah yang diberikan oleh AIA Healthiest Schools Challenge senilai 1.000 dollar Amerika, lo!
Kalau berhasil menang, sekolahmu juga akan berkesempatan untuk berlomba di tingkat regional bersama beberapa negara di Asia.
Yuk, ajak bapak dan ibu guru di sekolah untuk bergabung kompetisi ini. Untuk informasi lebih lengkap tentang Kompetisi AIA Healthiest Schools, teman-teman bisa langsung kunjungi ahs.aia.com/id/id/.
Baca Juga: AIA Healthiest Schools, Bantu Wujudkan Sekolah Sehat untuk Anak-Anak Indonesia
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023