Hidrasi dan hidrolisis juga merupakan reaksi ketika batuan bertemu dengan air, perbedaannya hanya pada jenis batuan yang mengalaminya.
Oksidasi merupakan proses pelapukan yang terjadi ketika batuan bereaksi dengan oksigen. Sedangkan karbonasi yaitu pencampuran air dengan karbon dioksida.
Air hujan ternyata mengandung zat asam dan karbon dioksida. Kedua zat tersebut yang dapat mempercepat pelapukan pada batuan.
Pelapukan Fisika
Pelapukan fisika disebabkan oleh faktor alam, berupa perbedaan suhu, angin, dan air. Ketiga komponen tersebut dapat mempercepat proses pelapukan batuan.
Pelapukan fisika ini lebih sering dikenal dengan pelapukan akibat perubahan suhu dan iklim.
Biasanya terjadi pada batuan yang terletak di daerah iklim sub tropis, gurun, pesisir pantai, dan daerah yang curam.
Saat cuaca panas bebatuan akan cenderung berkembang. Sebaliknya, saat cuaca dingin bebatuan akan mengecil dan mengerut.
Adanya pergantian cuaca ini ternyata menyebabkan batuan menjadi mudah retak. Kemudian, lama kelamaan batuan menjadi pecah, berubah menjadi butiran, lalu menjadi tanah.
Bebatuan yang sering terkena angin juga akan mengalami pelapukan. Pengikisan pada bebatuan tersebut menimbulkan adanya erosi.
Pelapukan Biologi
Biologi diartikan sebagai ilmu tentang keadaan dan sifat makhluk hidup.
Maka, pelapukan biologi berarti jenis pelapukan batuan yang terjadi karena bantuan organisme hidup di sekitar batuan tersebut.
Baca Juga: Kapan Pemain Melakukan Tendangan Sudut dalam Sepak Bola? Materi Kelas 6 SD