Bobo.id - Teman-teman tentu sudah pernah belajar mengenai dataran tinggi dalam pelajaran IPA, terutama materi kenampakan alam.
Dataran tinggi merupakan dataran yang berlokasi di daerah pegunungan dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi juga disebut dengan plato dengan ketinggian mencapai 700 meter di atas permukaan laut.
Dataran tinggi memiliki ciri bentuk permukaan alam yang bergelombang atau berbukit, dengan karakteristik suhu yang dingin.
Ketinggian dataran tinggi beragam, bahkan ada yang mencapai ribuan meter di atas permukaan laut.
Seperti yang ingin Bobo kenalkan kepada teman-teman, yaitu Puna de Atacama. Apakah kamu pernah mendengarnya?
Yuk, cari tahu fakta menarik fenomena alam ini dari informasi berikut!
Apa itu Puna de Atacama?
Bersumber dari Livescience, Puna de Atacama adalah dataran tinggi raksasa yang ketinggiannya mencapai 12.000 kaki atau 3.660 meter di atas permukaan laut.
Fenomena ini terletak di perbatasan laut di Argentina dengan Chili.
Keunikan dataran tinggi ini adalah bentuknya yang berupa gurun, lengkap dengan batuan nyata dan bukit pasir yang luas.
Luasnya membentang dari Peru, melewati Bolivia dan berakhir di barat laut Argentina.
Baca Juga: Kenapa Ada Fenomena Alam Salju Abadi di Wilayah Tropis? Ini Penjelasannya
Panjang wilayah Puna de Atacama mencapai 320 kilometer (dari utara ke selatan), dengan lebar sekitar 240 kilometer.
Di bagian tepi timurnya, dataran tinggi tersebut dibelah oleh aliran sungai, dengan lembah sungai yang terdiri dari dua jenis, sempit dan luas.
Lembah sungai yang luas disebut quebradas, digunakan sebagai jalur masuknya kolonial ke Andes Argentina.
Pada sebagian besar wilayahnya, terdapat sedikit semak rendah setinggi 40-150 cm. Namun suhu rata-rata lingkungan sekitar 8,5ºC sampai 9,5ºC.
Ada Penemuan Unik
Selain perbukitan pasir, di Puna de Atacama juga terdapat laguna yang bening dan dataran garam yang luas.
Para ilmuwan pernah menemukan sesuatu yang menarik dari laguna, yakni gundukan batu yang dilapisi mikroba.
Pemandangan batu tersebut tampak seperti kenampakan alam yang belum pernah ditemukan di Bumi, teman-teman.
Oleh karena itu, para ilmuwan mengatakan bahwa penemuan tersebut seperti menemukan dunia yang hilang.
Seorang profesor ilmu geologi di Universitas Colorado Boulder, yakni Brian Hynek mencoba mencari tahu tentang penemuan itu.
Ia dibantu oleh Maria Farias, ahli mikrobiologi dan salah satu pendiri konsultan lingkungan PunaBio.
Mereka mendaki beberapa kilometer melalui tempat yang tandus sebelum akhirnya menemukan laguna.
Baca Juga: Komet Raksasa Berukuran 3 Kali Gunung Everest Mendekati Bumi pada 2024, Apa Namanya?
Di sana, ada dua belas kolam air dangkal berbentuk kristal yang dikelilingi pegunungan, membentang di gurun.
Nah, di bawah permukaan laguna tersebut ada bukit-bukit kecil yang dipenuhi pertumbuhan mikroba hijau.
Bukit kecil yang berukuran lebar sekitar 4,6 meter ini dianggap seperti gambaran awal kehidupan di Bumi.
Menurut penelitian, fenomena ini disebut stromatolit, mikroba yang dapat memadat menjadi lapisan batuan.
Ini mirip seperti batuan yang ditemukan pada periode Archaean, sekitar 4 miliar hingga 2,5 miliar tahun yang lalu.
Namun, stromatolit di Atacama sebagian besar terbuat dari gipsum.
----
Kuis! |
Apa itu plato? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023