Selain itu, manusia juga sudah mulai memahami untung dan rugi dari bentuk kegiatan ekonomi.
Jika barter masih dilakukan, maka salah satu pihak belum tentu sepakat untuk menukarkan barangnya dengan orang lain, karena kualitas atau nilai barang yang berbeda.
2. Jumlah Manusia Semakin Banyak
Tentu saja, jumlah manusia di dunia jauh lebih banyak daripada manusia yang ada di zaman dahulu.
Dengan jumlah yang semakin banyak, maka jumlah kebutuhan juga semakin beragam.
Proses tukar menukar barang akan sulit dilakukan, karena pasti ada kondisi ketika barang yang diinginkan tidak tersedia atau tidak dimiliki oleh orang lain.
Oleh karena itu, manusia membutuhkan pihak lain yang membantunya mendapatkan barang dari tempat lain.
Di era sekarang, itulah gunanya distributor untuk menyampaikan barang atau jasa kepada konsumen dengan cepat.
3. Kesulitan Membawa Barang
Dahulu, orang bisa menukarkan hewan ternak untuk mendapatkan bahan makanan atau barang kebutuhan lainnya.
Contoh, seorang harus membawa belasan kilogram hasil panennya untuk mendapatkan daging. Cara membawanya juga akan berat dan sulit.
Maka dari itu, orang-orang kemudian mulai meninggalkan sistem barter.
4. Mengenal Uang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, uang adalah alat tukar atau standar pengukur nilai (kesatuan hitungan) yang sah.
Baca Juga: Apa itu Produsen dan Konsumen dalam Rantai Makanan? Materi Kelas 4 SD