Hujan meteor Quadrantid ini sudah berlangsung sejak pertengahan bulan November 2023 hingga pertengahan Januari 2024.
Sayangnya, puncak hujan meteor Quadrantid hanya berlangsung dalam durasi pendek.
Alasannya karena aliran partikel yang tipis dan Bumi melintasi melintasi aliran tersebut dengan sudut tegak lurus.
Pemandangan meteor Quadrantid paling baik dilihat di Belahan Bumi Utara, pada malam hingga dini hari.
Mengulik Quadrantid
Menurut NASA, Quadrantid berasal dari asteroid 2003 EH1, sebuah komet yang dianggap sudah punah.
Penemuan asteroid 2003 EH1 dilakukan oleh Lowell Observatory Near-Earth-Object Search (LONEOS) pada 6 Maret 2003.
Asteroid 2003 EH1 membutuhkan waktu sekitar 5,52 tahun untuk mengorbit Matahari.
Asteroid ini juga termasuk asteroid kecil dengan diameter hanya sekitar 2 mil atau 3 kilometer, lebih kecil dari asteroid pada umumnya.
Sedangkan meteor Quadrantid dikenal dengan meteor bola api yang terang. Bola api tersebut berasal dari ledakan cahaya dan warna yang besar.
Meteor Quadrantid pertama kali terlihat pada tahun 1825.
Baca Juga: Apakah Matahari Bergerak Mengelilingi Galaksi Bimasakti? Ini Faktanya