Selain warna kulit, hewan ini juga bisa dikenali dari ekornya yang bisa mengeluarkan suara. Kenapa bisa begitu?
Alasan Ekor Ular Derik Bisa Keluarkan Bunyi
Suara yang dihasilkan ular derik selain desisan adalah suara dari ekornya.
Dikutip dari Kompas.com, ujung ekor hewan ini memiliki segmen-segmen berongga yang saling berkaitan dan terbuat dari keratin.
Keratin yang termasuk jenis protein penyusun kulit hingga rambut membuat ujung ekor ini cukup kuat.
Dengan rongga yang saling bertautan, ujung ekor ini mempunyai beberapa ruang yang longgar.
Jadi, saat ular derik menggerakan sambil menggetarkan ekornya, maka segmen dari keratin ini akan saling bertabrakan.
Tabrakan antar segmen itu akan menyebabkan bunyi gemercik yang mirip seperti alat musik marakas.
Nah, untuk menggerakan atau menggetarkan ekor, ular derik punya tiga otot yang bergerak, yaitu supercostalis lateralis, iliocostalis, dan longissum dorsi yang terletak di tulang belakang.
Jadi, saat berusaha menggerakan ekor, otot di tubuh ular derik akan membuat getaran merambat sampai di seluruh tubuhnya.
Cara itu membuat luar derik bisa terlihat kabur saat kita melihatnya.
Baca Juga: Melata dengan Kecepatan 28 Km per Jam, Inilah Ular dengan Gerakan Tercepat di Dunia