Pada saat itu, banyak karya sastra yang meski ditulis menggunakan bahasa Belanda, namun penulisnya adalah para bangsawan pribumi.
Salah satu bangsawan yang menulis untuk membentuk persatuan pada masyarakat adalah Ki Hadjar Dewantara.
Tokoh ini menunjukkan perjuangan dengan berbagai tulisan dan salah satunya adalah Als ik een Nederlander was atau Seandainya Aku Seorang Belanda.
Tulisannya memberikan banyak kritik pada pemerintahan kolonial Belanda yang menggunakan dana rakyat jajahan untuk merayakan kemerdekaan negaranya.
Dari artikel itu Belanda mencoba menahannya, namun langkah itu justru menyulut emosi masyarakat untuk terus melakukan pergerakan.
Selain Ki Hadjar Dewantara ada juga tokoh lain seperti R.A Kartini, Marah Rusli, Abdul Musi, dan berbagai sastrawan dari penerbit Balai Pustaka lainnya.
2. Gerakan Pendidikan
Bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang tinggi juga merupakan salah satu bentuk gerakan mendapatkan persatuan dan kesatuan.
Pada masa penjajahan pendidikan hanya bisa didapatkan oleh orang-orang tertentu.
Karena itu banyak orang belum bisa membaca dan menulis sehingga memperlambat kemerdekaan.
Namun kesadaran bangsawan pribumi akan pentingnya pendidikan membuat Taman Siswa didirikan.
Baca Juga: 20 Sikap yang Dapat Merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa, Materi Kelas 5 SD
Ki Hadjar Dewantara mendirikan organisasi Taman Siswa sebagai tempat belajar dan bermain dengan menekankan pada prinsip nasionalisme dan kemerdekaan.