Bobo.id - Ketika melihat langit di siang hari, kita akan melihat banyak awan dengan bentuk yang berbeda-beda.
Ada yang bentuknya menggumpal, garis-garis, menyerupai kembang gula, hingga hanya seperti arsiran.
Selain itu, kalau beruntung, kita juga bisa melihat kumpulan awan yang kosong di tengahnya saat siang.
Fenomena itu sering disebut sebagai lubang awan atau fallstreak hole. Ingat, itu bukan ulah UFO, ya.
Para ilmuwan pertama kali meneliti fenomena lubang awan yang muncul di langit ini pada tahun 1940-an.
Bentuk Lubang Awan
Fenomena alam ini tampak mencolok karena lubang awan memiliki bentuk area bundar maupun elips.
Kalau berbicara lubang awan, kita bisa membayangkan dan melihat bentuknya yang bulat sempurna.
Padahal, bentuk lubang awan tidak selalu bulat sempurna. Kadang, ada juga yang bentuknya tak beraturan.
Terkadang, lubang awan bisa muncul sebagai formasi berulang, berbaris, atau dalam pola menarik lain.
Ada juga lubang awan yang tidak bulat, melainkan berbentuk persegi panjang atau lurus memanjang.
Bentuk dan ukuran bervariasi karena lubang awan itu dinamis dan terjadi dengan kondisi atmosfer khusus.
Baca Juga: Para Arkeolog Temukan Fenomena Desa Berusia 8.000 Tahun, di Mana Letaknya?
Lokasi yang paling sering alami lubang awan adalah daerah bersuhu dingin dan tingkat kelembapan tinggi.
Lubang awan pernah terjadi di berbagai tempat, seperti Selandia Baru, Austria, AS, Rusia, dan lainnya.
Lubang Awan dengan Pelangi
Fenomena lubang awan yang unik pernah terjadi di wilayah Wonthaggi, Australia. Mengapa begitu?
Ini karena, di langit terlihat fenomena lubang awan yang dipenuhi warna-warni pelangi yang indah, lo.
Awan terbuat dari tetesan air dan lubang awan terjadi ketika sebagian awan lepas dan meninggalkan lubang.
Bersumber dari National Geographic, terbukanya awan itu disebabkan hujan salju yang sangat terlokalisasi.
Secara umum, tetesan air di atmosfer menempel pada partikel untuk membentuk kristal es atau salju.
Cara tetesan air bisa membentuk kristal es tanpa partikel adalah jika suhunya ada di angka -40 derajat C.
Pada awan jenis ini, suhu turun hanya di sebagian kecil awan sehingga menyebabkan badai salju lokal.
Ketika salju turun, awan itu akan meninggalkan lubang. Fenomena ini hanya terjadi di wilayah dingin.
Lalu, mengapa bisa ada pelangi yang muncul di tengah fenomena alam lubang awan di Australia, Bo?
Baca Juga: Mengenal 3 Kriteria Gempa Bumi yang Bisa Menyebabkan Tsunami, Apa Saja?
Terciptanya Pelangi di Lubang Awan
Pelangi adalah fenomena alam berupa ilusi optik di atmosfer dengan ciri warna-warni sejajar di langit.
Pelangi disebabkan oleh pantulan, pembiasan, dan difraksi cahaya dalam tetesan air saat hujan.
Terbentuknya fenomena lubang awan dengan pelangi di tengahnya juga tak jauh berbeda dari itu.
Pelangi di tengah lubang awan itu diketahui disebabkan oleh pembiasan sinar Matahari oleh kristal es.
Susunan kristal itu menghasilkan sepetak cahaya terang di tengahnya yang disebut dengan sun dog.
Tak hanya karena alam, perluasan udara saat pesawat lewat juga bisa menciptakan lubang awan.
Ini karena hal itu bisa mendinginkan tetesan air sehingga akhirnya dapat membentuk kristal es.
O iya, lubang awan dengan pelangi ini tidak berbahaya secara langsung bagi manusia dan lingkungan, kok.
Dampak cuaca lokal dari lubang awan umumnya tidak signifikan dan seringkali berlangsung singkat.
Selain menjadi daya tarik bagi para ilmuwan, fenomena alam lubang awan ini juga menarik bagi para fotografer, lo.
Nah, itulah penjelasan terkait fenomena alam lubang awan dengan pelangi di tengahnya. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengenal Fenomena Depresi Lapisan Es Terbesar di Dunia, Apa Namanya?
----
Kuis! |
Bagaimana bentuk dari lubang awan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023