Oleh sebab itulah, terjadi konflik akibat perbedaan pandangan, pendapat, kebiasaan, bahkan adat.
2. Kurangnya Toleransi
Sebagai negara yang kaya akan keragaman masyarakat, setiap warga Indonesia wajib memahami dan menerapkan sikap toleransi.
Sikap toleransi adalah sikap yang dengan sadar berupaya untuk menghargai perbedaan.
Berdasarkan data dari sensus Badan Pusat Statistik tahun 2010, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia.
Setiap suku tersebut memiliki adat, tradisi, kebiasaan, bahasa, dan keunikan budayanya masing-masing, yang tidak bisa disamakan.
Orang yang toleran adalah orang yang dapat menerima dan menghargai keberagaman tersebut, kemudian menjadikannya keunggulan bangsa.
Sikap toleransi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan di kehidupan masyarakat.
3. Adanya Ketimpangan Sosial dan Ekonomi
Timpang adalah tidak seimbang atau berat sebelah. Ketimpangan sosial ekonomi adalah adanya kondisi yang tidak seimbang antara kehidupan sosial ekonomi di masyarakat.
Maksudnya, masyarkat di suatu negara tentu memiliki perbedaan kondisi sosial dan ekonomi.
Namun, ketimpangan menunjukkan bahwa dalam suatu negara ada kelompok masyarakat dengan kondisi sosial dan ekonomi unggul dan di bawah rata-rata, namun hidup berdampingan.
Ketimpangan kondisi sosial dan ekonomi bisa memicu disintegrasi karena tidak adanya rasa saling menghargai, iri hati, tidak saling membantu, dan bersikap egois.
Baca Juga: 10 Pengaruh Positif dan Negatif IPTEK bagi Kehidupan Suatu Bangsa