Ketika angin itu menguat, uap air akan lebih banyak membentuk awan dan lama kelamaan turun hujan.
Sebaliknya, hembusan Monsun Asia yang lemah tidak akan membawa uap air atau hanya angin kering.
Tidak adanya uap air atau angin kering ini tidak bisa hasilkan awan yang membentuk hujan, teman-teman.
O iya, kekuatan Monsun itu tergantung tekanan udara. Udara akan bergerak dari tekanan tinggi ke rendah.
Wilayah bersuhu dingin punya tekanan udara tinggi, monsun kuat, dan bisa mendatangkan hujan.
Sebaliknya, wilayah bersuhu panas, tekanannya rendah, monsun lemah, hingga tidak turun hujan.
Selain itu, BMKG juga menyebut perubahan cepat antara hujan dan panas dipengaruhi Siklon Tropis Anggrek.
Sebelum jadi siklon tropis anggrek, awalnya ia disebut dengan bibit siklon tropis 98S, teman-teman.
Sikon Tropis Anggrek adalah siklon tropis yang dapat membawa angin kencang, hujan lebat, dan pasang.
Hujan Saat Matahari Bersinar
Belakangan ini, hujan juga kerap turun meskipun Matahari sedang bersinar terik. Mengapa begitu?
Baca Juga: El Nino Jadi Sebab Cuaca Panas Belakangan Ini, Berlangsung Sampai Kapan?