5 Keunikan Suku Baduy di Banten, dari Pakaian hingga Aturan yang Ketat

By Amirul Nisa, Minggu, 4 Februari 2024 | 08:30 WIB
Bentuk rumah yang digunakan masyarakat Baduy. (Creative Commons/Kuncoro Widyo Rumpoko)

Sedangkan Suku Baduy Dalam berada di tiga kampung dan dipimpin oleh ketua adat yang disebut Pu'un.

Tiga kampung yang jadi bagian Baduy Dalam terpisah dari Baduy Luar, yang terdiri dari Kampung Cikeusik, Cikertawan, dan Cibeo.

2. Larangan Menggunakan Transportasi dan Alat Elektronik Modern

Seperti dijelaskan sebelumnya, Suku Baduy adalah suku yang memiliki aturan ketat, salah satunya adalah tentang modernitas.

Orang-orang Baduy memiliki aturan untuk tidak menggunakan alat transportasi modern, seperti mobil, kereta, bus, angkutan umum, atau motor.

Bahkan untuk masuk ke kampung masyarakat Baduy, semua orang harus berjalan kaki dan kendaraan ditinggalkan di luar area kampung.

Orang-orang Baduy selalu bepergian dengan berjalan kaki meski pergi ke luar kampungnya.

Selain kendaraan, orang Baduy juga dilarang menggunakan alat elektronik, dari televisi, radio, ponsel, kipas angin, dan lain sebagainya.

3. Tidak Mengenakan Alas Kaki

Hal menarik lain dari aturan ketat Suku Baduy adalah tidak mengenakan alas kaki.

Alas kaki seperti sendal atau sepatu dilarang di Suku Baduy sehingga saat bepergian semua orang Baduy tidak menggunakan alas kaki.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Rumah Adat Joglo Khas Suku Jawa, dari Halaman hingga Arsitekturnya