Bukan Hanya Hiasan, Ini Sejarah dan Makna dari Lampion pada Perayaan Imlek

By Amirul Nisa, Senin, 12 Februari 2024 | 14:45 WIB
Lampion salah satu bagian dari tradisi dalam perayaan Tahun Baru Imlek. (Photo by Henry & Co. on Unsplash)

Penggunaan lampion terkait dengan peribadatan selalu dilakukan pada tanggal 15 bulan pertama dalam kalender lunar.

Saat itu, lampion digunakan untuk penghormatan pada Taiyi Shen yang kemudian juga dikembangkan dalam ritual agama Buddha.

Kini, lampion sangat erat dengan perayaan Imlek karena puncak dari Imlek adalah Yuan Xiao Jie atau kita kenal dengan festival lampion.

Yuan Xiao Jie itu selalu jatuh pada tanggal 15 dalam kalender lunar yang bertepatan dengan Cap Go Meh.

Penggunaan lampion saat itu memang terbatas di wilayah Tionghoa, tapi kemudian semakin terkenal dan jadi perayaan di banyak negara.

Festival lampion di Indonesia pun banyak dikunjungi dan menjadi perayaan bagi semua warga.

Lalu Apa Makna dari Lampion?

Dari sejarah yang dijelaskan, tentu penggunaan lampion dalam perayaan Imlek bukan tanpa makna.

Sehingga, lampion bukan hanya hiasan biasa tapi mengandung makna berupa harapan akan banyaknya keberuntungan pada tahun baru.

Lalu, umumnya warna lampion adalah warna-warna yang memiliki makna khusus, seperti merah yang melambangkan kekayaan dan kesuksesan.

Selain itu warna merah pada lampion juga menjadi lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek 2024 disebut Tahun Naga Kayu, Ini Uniknya Naga dalam Budaya Tionghoa