Kebiasaan yang Terjadi Secara Alami, Kenapa Ular Harus Mengalami Ganti Kulit?

By Grace Eirin, Kamis, 15 Februari 2024 | 16:00 WIB
Rata-rata ular mengalami proses yang disebut pergantian kulit. (Zdeněk Macháček/Unsplash)

Ketika proses ekdisis terjadi, ular hanya melepaskan lapisan atas kulitnya, karena hanya bagian sisik yang akan aus seiring berjalannya waktu. 

Kulit akan terkelupas mulai dari area dekat mulut, ke belakang hingga sepanjang tubuhnya. 

Secara alami, ular akan menghasilkan busa pelumas di antara lapisan kulit lama dan baru, sehingga ular dapat menggosokkan sisik lamanya ke batu dan benda kasar agar terlepas. 

Menurut Ask Dr. Universe dari Washington State University, sebelum berganti kuit, warna kulit ular akan tampak agak kebiruan dan matanya terlihat buram atau berkabut. 

Bahkan, ular tidak dapat melihat dengan baik selama proses pergantian kulit, sehingga mereka akan mencari tempat bersembunyi sampai proses ekdisis itu selesai. 

Proses pengelupasan kulit ini merupakan masa yang sangat penting bagi seekor ular. 

Sebelum terjadi, ular akan berhenti makan, menjadi lebih agresif untuk melindungi diri, dan mencari tempat bersembunyi. 

Ketika ekdisis dimulai, ular akan menggosokkan satu titik di dekat moncong, kemudian menggeliat di bebatuan atau permukaan kasar, hingga semua kulit lamanya terlepas. 

Setelah ekdisis selesai, ular akan meninggalkan kulit lamanya dan melanjutkan kehidupan mereka. 

----

Kuis!

Apa saja hewan yang bisa ganti kulit

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023