Ada Fenomena Super New Moon Akhir Pekan Ini, Apa Dampaknya bagi Bumi?

By Fransiska Viola Gina, Jumat, 8 Maret 2024 | 16:00 WIB
Fenomena super new moon pada 10 Maret 2024. (SevenStorm JUHASZIMRUS/pexels)

Hal ini membuat cahaya Matahari yang jatuh di permukaan Bulan dan terlihat di Bumi pun berubah.

Misal, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, maka Bulan yang tidak dapat cahaya akan menghadap Bumi.

Saat itulah, kita bisa melihat bagian permukaan Bulan yang gelap. Fase ini dinamakan Bulan baru.

Apa Itu Super New Moon?

Super new moon adalah fase Bulan yang baru yang terjadi saat jarak antara Bumi dan Bulan capai titik terdekatnya.

Jarak-rata-rata titik terdekat Bulan dengan Bumi atau perigee ini biasanya berkisar di angka 363.300 km.

Dalam satu tahun, biasanya fenomena super new moon ini bisa terjadi sekitar dua sampai tiga kali.

Pada hari Minggu, 10 Maret, tidak ada seorang pun di Bumi yang akan melihat apa pun dari Bulan. 

Namun, beberapa jam setelah Bulan baru, ketika satelit mulai menjauh, bagian satelit bisa terlihat.

Hasilnya adalah ada Bulan sabit super tipis, yang juga kemudian disebut sebagai super new moon.

Berdasarkan data BMKG, super new moon ini akan terjadi di Indonesia pada 10 Maret mendatang, lo.

Baca Juga: Bisa Terlihat dari Indonesia, Kapan Super Blue Moon Terlihat di Langit Malam?