Pada saat itu, suhunya sekitar -272°C, hanya 1 derajat lebih hangat dari nol mutlak (batas terendah untuk semua suhu).
Nebula ini mendapatkan sebutan Nebula Boomerang pada tahun 1980 oleh Keith Taylor dan Mike Scarrott.
Nama ini diperoleh karena para astronom tidak dapat melihat detail kecuali menggunakan Hubble.
Dari sudut pandang para astronom, nebula ini sedikit asimetri pada lobus nebula yang menunjukkan bentuk melengkung seperti bumerang, sehingga menjadi namanya.
Para astronom telah meneliti Nebula Boomerang selama sepuluh tahun untuk mengetahui penyebab suhu dinginnya.
Ternyata suhu dingin disebabkan oleh adanya sebuah bintang kecil yang terjun ke bintang raksasa merah.
Peristiwa ini kemudian memicu terlontarnya material bintang raksasa merah yang menimbulkan aliran gas dan debu yang sangat dingin.
Mengapa Ruang Angkasa Dingin?
Bersumber dari space.com, ada beberapa alasan yang menjadi penyebab suhu dingin di antariksa sangat ekstrem.
Ruang angkasa adalah tempat yang sangat luas, sehingga perpindahan panas yang terjadi di Bumi tidak terjadi di antariksa.
Dikenal sebagai ruang hampa udara, ruang angkasa tidak memiliki molekul yang saling berdekatan untuk menyalurkan energi panas.
Baca Juga: Gerhana Matahari Total 2024 Akan Menjadi Gerhana Terbaik, Apa Alasannya?